Para Uskup Agung Anglican di Oceania yang |
Dalam pernyatan bersama yang diterima Jubi (Kamis, 9/3/2017), lima
Uskup Agung, masing-masing Uskup Agung Philip Freier dari Australia,
Uskup Agung Clyde Igara dari Papua New Guinea, Uskup Agung Winston
Halapua dan Uskup Agung Philip Richardson dari Aotearoa, Selandia Baru
dan Polinesia, dan Uskup Agung George Takeli dari Melanesia menyebutkan
telah mendengar cerita pelanggaran HAM ”mengerikan" di West Papua.
“Seperti terjadi kesewenang-wenangan negara dan cejara telah terjadi
pada mereka (rakyat West Papua),” kata Uskup Agung Clyde Igara usai
bertemu di Tweed Heads, New South Wales.
Lanjutnya, para pemimpin agama suatu saat bisa saja dihakimi atas kelemahan mereka dalam mendukung keadilan di dunia ini.
“Pada kenyataannya, kita membiarkan apa yang dunia lihat sebagai
kelemahan dalam kekuatan sebenarnya, yakni kebodohan,” lanjut Uskup
Agung Clyde Igara.
Selain masalah di West Papua, pernyataan bersama lima Uskup Agung
Oceania ini memperingatkan ancaman terhadap wilayah Oceania dari
perubahan iklim. Secara keseluruhan bangsa Oceania akan kehilangan pulau
tempt mereka tinggal beberapa tahun ke depan.
“Advokasi keadilan iklim dan tindakan harus menjadi prioritas yang
paling mendesak untuk Anglikan Oceanic,” sebut Uskup Agung Philip
Richardson.
Mereka mencatat bahwa ada empat wilayah di Oceania yang meliputi
beberapa negara, lebih dari 1000 bahasa, dengan budaya yang kaya dan
beragam, terancam karena perubahan iklim. Empat wilayah ini telah lama
bersatu melalui jalinan sejarah dan persahabatan panjang, tapi saat ini
mereka menghadapi masalah dengan latar belakang ketidakharmonisan.
Pernyataan bersama para Uskup Agung ini juga membahas tantangan
pekerja musiman dan mobilitas tenaga kerja di Oceania dan bagaimana
mereka kita bisa merespon dengan baik aktivitas pastoral dan
perkembangan politik.
“Hubungan kami yang berkembang dengan komunitas Anglikan di seluruh
Asia bisa diperdalam dan melihat ke depan untuk pertemuan dari Uskup
Agung dari Komuni Anglikan di bulan Oktober 2017,“ ujar Uskup Agung
Philip Richardson. (*)
Reporter :Victor Mambor
0 komentar:
Posting Komentar