.

.

Mahasiswa Papua di Manado, dan FRI-WP Desak PBB segera intervensi Konflik Nduga dan berikan Referendum Papua.

Ratusan Solidaritas Mahasiswa Papua di manado dan front Rakyat Indonesia untuk West Papua berlangsung aksi Jumpa Press bertempat  di Halaman Asrama Papua di Manado pada sabtu 16 Maret 2019 
Manado,Wegeutonews--Ratusan Solidaritas Mahasiswa Papua di Manado  yang sedang menempuh pendidikan di Sulawesi Utara,  front Rakyat Indonesia for west Papua (FRI-WP), dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah konsulat Indonesia Mereka Bersama  menyuarahkan aksi Demo damai Jumpa Pres, terkait Atas  tidak keadilan oleh NKRI kepada masyarakat sipil  Kabupaten Nduga-Papua.

Aksi Jumpa Pres  berlangsung di halaman Asrama   Cenderawasih Putra V   Manado pada sabtu 16/03/2019,di Manado, dalam Aksi Jumpa Pres Mereka  Mendesak Kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) segera Intervensi Konflik Yang Terjadi di Nduga Papua dan pihak PBB Netral untuk menyelesaikan persoalan di  kabupaten Nduga, dan Selain Itu Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua .

Sementara itu,   mereka melakukan politik  orasih secara bergantian dan  seluruh mahasiswa Papua yang ikut sertakan dalam aksi tersebut.

Konflik yang Terjadi di Kabupaten Nduga Papua, Perserikatan  Bangsa – Bangsa (PBB) segera   intervensi ke Tanah  Papua  yang sedang terjadi  penembakan  antara pihak TNI-POLRI dan  Organisasi Papua Merdeka/ Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat  (OPM/ TPNPB). Negara Indonesia Tak Mampu Selesaikan.

Tragedi kemanusiaan terjadi usai saling serang antara pihak keamanan TNI-porly  dan Tentara pembebasan Nasional Papua  TPNPB di Kabupaten Nduga Tepat Berlangsung Pada sejak 4 Desember 2018  hingga saat Ini Masih Berlanjut.

Ansel Matur dalam Orasi Mengatakan kepada www.wegeutonews.ml bahwa tragedi ini sangat dirugikan adalah warga sipil nduga Papua, Yang Korban anak-anak Berusia Sekolah dan juga perempuan pun  jadi Korban meninggalkan, dan seluruh Sipil mengusngsi dari Tempat  tinggalnyai.jelas. Ansel Matuar. Kepada media wegeutonews.ml . Saat orasi berlangsung di halaman Kamasan  Cenderawasih Manado.

masyarakat sipil takut dengan meledakan  pemboman  kubu dari  TNI-Polri, karena mereka perang menggunakan senjata  dengan Bom. Kata Ansel.

Dalam situasi ini  Banyak warga sipil  Nduga sebab kehilangan tempat tinggalnya, pengungsi ke hutan Rimba sehinga akibat  kelaparan, dan Anak-anak siswa tingka Mengah Tidak Ikut US dan UN karena Penembak antara TNI/polri dan OPM. Katanya

Sementara Itu salah Satu Aktivis Emilianus Wakei Mengatakan Bahwa Akibatnya warga sipil jadi korban, mengungsi ke hutan Rimba dan  tidak mendapatkan pelayanan makanan minum sehingga masyarakat sipil menjadi kekurangan Gizi saat ini. Kata Emil wakei.

" Lanjut Ia, Ada 2000-an lebih pengungsi yang keluar dari Kabupaten Nduga, mereka menyebar di Wamena, Lanny Jaya dan Timika. Ada juga yang memilih masuk hutan dan gua," ungkapnya wakei.

Oleh sebab itu, Kami minta  dukungan terkait hal ini dari  pihak pemerintah perserikatan bangsa-bangsa PBB untuk mengakui dan mendeklarasikan Referendum untuk solusi yang demokratis dan Berikan Penetuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua

Reporter : Menianus Douw
Editor      : Anton F Gobay
Share on Google Plus

About Knpb Sektor Dagiito

0 komentar:

Posting Komentar