.

.

Aksi 1 Mei di Manado, Solidaritas Mahasiswa Papua dan FRI-WP Serukan Papua Merdeka

Aksi demo damai mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia Untuk West Papua (FRI-WP)  di Manado. (Foto: Anton Gobai/KM)

MANADO,  WWW.KABARMAPEGAA.com--Aksi demo damai mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia Untuk West Papua (FRI-WP)  di Manado  menyerukan kemerdekaan West Papua. Aksi tersebut, titik Kumpul di asrama Cendrawasih Papua Putra V Manado dan dilanjutkan menuju Megamal 45. Rabu, (1/5/2019).   
Aktivis Papua,  Emil  Wakei  kepada www.kabarmapegaa.com mengatakan bahwa akar masalah, 1 Mei 1963 adalah awal kemenangan bagi bangsa Indonesia atas pencaplokan wilayah papua barat secara ilegal, dan pemusnahan etnis malanesia di Papua Barat.

"Awal malapetaka karena sebelum rakyat Bangsa Papua menentukan pilihan untuk Masa depanNya dalam pelaksanaan PEPERA 1969, Indonesia sudah mencaplok wilayah papua barat secara paksa dan menjalankan system pemerintahan Indonesia di Papua secara Ilegal di bawa kekuatan Militer Indonesia," katanya.

Menurut Emil, antara Indonesia dan Papua itu berbeda sejarahnya. Kami mahasiswa dari Papua menuntut agar Indonesia membuka ruang  demokrasi penentuan nasib sendiri.
Aksi kali ini, selain memperingati May Day Internasional, pada hari yang sama pula rakyat Papua meyakini sebagai hari bersejarah yang dikenal dengan hari aneksasi Papua kedalam Indonesia,  dimanan negara dibawa kaki tangan miter Indonesia untuk mengikuti keinginannya dan Indonesia juga melanggar kesepakatan bersama dalam Perjanjian New York 15 Agustus 1962 tentang hak penentuan Nasib sendiri bagi bangsa papua.
Sementara itu salah satu Perwakilan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua Tn. Jhon dalam orasi mengungkapkan  bahwa, kebenaran sejarah masa lalu orang  Papua adalah masalah yang sangat kursial bagi rakyat bangsa Papua. 
"Sejarah itulah akar persoalan yang menindas dan menghancurkan masa depan rakyat papua dari waktu ke waktu oleh pemerintah Indonesia dengan kekuatan militer, sehingga kami menuntut supaya memberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat west Papua,  sebab selama ini rakyat west Papua hidup di tengah kekerasan sampai hari ini Indonesia masih saja menjalankan watak kolonialismenya terhadap rakyat Papua,” tegas jhon dalam orasinya yang dipetik media ini.

Pantuan www.kabarmapegaa.com, dalam aksinya beberapa titik orasi bergantian, massa membawa spanduk berukuran besar, salah satunya bertuliskan, 'Hak Menentukan Nasib Sendiri, Solusi Demokratis bagi Rakyat Papua'. Mereka juga membawa beberapa foto korban kekerasan di Papua. Selain berorasi, para demonstran juga mengenakan beberapa atribut. Diantaranya adalah lambang bintang kejora yang mereka kenakan dalam menyuarakan aksinya itu.



Sumber : www.kabarmapegaa.com
Pewarta : Anton F Gobay
Editor: Manfred Kudiai/KM
Share on Google Plus

About Knpb Sektor Dagiito

0 komentar:

Posting Komentar